Kamis, 29 Maret 2012

Coretan Iseng Bermakna ツ


Terjebak di sebuah rapat, sedang mengalami ujian, atau juga sedang di dalam kelas dengan pelajaran yang membosankan, kemungkinan besar Anda akan mulai mencoret-coret dikala iseng. Tahukah Anda, hasil corat-coret tersebut mengungkapkan banyak hal tentang kepribadian dan suasana hati?

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4kbKYZXobPnUGvbTYr3gYnxQFiLjbZPUw9iw9qaECS_EjjZs3gISAGPSJPSmWZCPgI5PV4RnveQH-X1_kCZ8Dx88eGfeOoO5vcZI5Tb6CtHyZOemG4XLidQKY2Wo4UWB2PuohxfbCHhk/s400/Yaiyalah.com+-+coretan.jpg

"Kita cenderung mencorat-coret ketika bosan, dan hal tersebut dilakukan tanpa kesadaran penuh," ujar Ruth Rostron, ahli
analisa tulisan tangan dan wakil ketua British Institute of Graphologists, seperti dikutip harian Daily Mail.

Beberapa gambar yang kerap dicoret berulang-ulang seperti bunga, bintang, kotak, panah, atau pun wajah seseorang. Menurut Rostron, bagaimana coretan tersebut digambarkan penting untuk mengetahui makna sebenarnya.

"Orang yang emosional yang selalu menginginkan harmoni dan kasih sayang cenderung menggambarkan bentuk bulat dan garis lengkung. Orang yang ramah dan praktis selalu menggunakan garis lurus dan kotak. Orang-orang berpengaruh biasa menggambarkan sudut, zigzag, dan segitiga, sementara orang yang ragu-ragu menggunakan cahaya dan garis tebal," ujarnya.

Ia pun menambahkan bahwa orang yang biasa menggambarkan dalam bentuk yang besar termasuk orang-orang yang percaya diri, sementara orang yang menggambarkan dalam bentuk kecil termasuk orang yang lebih memilih untuk mengamati daripada berpartisipasi.

Berikut beberapa bentuk gambar dan artinya.

1. Wajah

Ekspresi wajah yang digambarkan merupakan indikasi baik dari suasana hati atau karakter orang yang telah menggambarkannya. Gambar yang bagus, wajah yang cantik menunjukkan bahwa Anda melihat sisi baik pada orang lain. Jika Anda menggambarkan sketsa wajah yang
aneh atau jelek, Anda mungkin seseorang yang tidak mudah untuk percaya pada orang lain.

Wajah komik menunjukkan keinginan untuk menjadi pusat perhatian. Gambar wajah anak-anak menunjukkan sebuah kebutuhan. Gambar wajah sendiri menunjukkan bahwa Anda seseorang yang introvert.

2. Papan catur

Gambar kotak-kotak hitam dan putih menunjukkan bahwa Anda adalah seseorang yang penyabar dan tekun. Mungkin Anda berada di situasi yang sulit.

Gambar tersebut juga termasuk gambar favorit orang-orang yang rentan terhadap perubahan suasana hati.

3. Bunga

Kelopak bunga yang melingkar di sekitar pusat bunga menggambarkan orang yang selalu mengedepankan urusan keluarga. Jika Anda menggambarkan bungan dengan kelopak bungan yang runcing mungkin Anda menyembunyikan sebuah kehangatan dari sikap Anda yang berhati-hati.

Jika Anda menggambarkan sekelompok bunga yang ceria, Anda termasuk orang yang suka bersosialisasi. Pucuk bunga yang menunduk menandakan Anda sedang merasa terbebani rasa khawatir.

4. Kupu-kupu

Jika Anda menggambarkan hewan-hewan yang bisa terbang seperti kupu-kupu, burung, lebah berarti Anda tidak ingin terikat atau sedang menghadapi tugas-tugas sulit.

5. Hati

Jelas, jika Anda menggambarkan hati, Anda sedang dimabuk asmara.

6. Pola yang rumit

Membuat gambar yang sulit dan sangat detil sering dikaitkan dengan orang-orang yang obsesif yang tidak akan melepaskan ambisi mereka atau cinta mereka. Jenis gambar ini juga merupakan gambar favorit dari orang yang sangat tertutup.

7. Tangga

Tangga adalah simbol dari ambisi dan keinginan untuk bekerja dengan cara Anda sendiri menaiki 'tangga-tangga' dalam kehidupan. Gambar tangga juga sering menunjukkan bahwa Anda memiliki tugas penting jangka panjang. Gambar tersebut mewakili pencarian spiritual atau keinginan untuk menjadi lebih bahagia.

8. Jangkar kapal

Jangkar kapal cenderung dikaitkan dengan seseorang yang penting dan memiliki tujuan tertentu dalam pikirannya, sadar akan tujuan pada targetnya.

Jika panah pada jangkar tajam dan bersudut, target Anda mungkin sesuatu yang penting, mungkin saingan Anda atau tugas yang sangat penting. Jika jangkar lebih mengalit dan dihiasi oleh aksen-aksen, target Anda mungkin berhubungan dengan masalah asmara atau gairah.

9. Kapal dan pesawat

Menggambar segala jenis alat transportasi menunjukkan bahwa Anda ingin
melarikan diri dari sebuah situasi.

10. Rumah

Gambar ini menunjukkan ksebuah kebutuhan akan keamanan. Gambar rumah yang rapih menunjukkan kehidupan rumah yang aman dan nyaman, sedangkan gambar yang berantakan, terutama gambar rumah tanpa jendela, menunjukkan kehidupan yang tidak bahagia di dalam rumah Anda.

Sebuah rumah yang digambarkan di atas bukit menunjukkan Anda sering
merasa terisolasi dan kesepian.

11. Jaring laba-laba

Gambar ini menyimbolkan sebuah perasaan terperangkap atau keinginan untuk
menarik perhatian seseorang ke dalam sebuah hubungan atau situasi.

12. Nama atau inisial

Menggambarkan sebuah nama atau inisial adalah hal yang sangat biasa bagi mereka yang sangat menikmati menjadi pusat perhatian. Remaja yang kerap kali menggambarkan nama mereka mengindikasikan keinginan untuk melepaskan diri dari keluarga mereka dan mulai menjalani kehidupan yang mandiri.

Namun, jika Anda menggambarkan nama orang lain menunjukkan bahwa orang tersebut berada di pikiran Anda. Mungkin seseorang yang Anda cintai atau justru orang yang membawa masalah di kehidupan Anda.

13. Bintang

Bintang sering digambarkan oleh orang-orang yang ambisius. Banyak bintang kecil mengindikasikan sifat
optimisme. Jika Anda menggambarkan satu bintang besar, tebal, dan bercahaya, Anda memiliki sebuah tujuan dalam langkah Anda.

Gambar bintang yang rapi menunjukkan fokus mental yang baik, sementara bintang-bintang yang asimetris menunjukkan seseorang yang energik.

14. Persegi

Jika Anda sering menggambarkan sebuah persegi berarti Anda termasuk seseorang yang ingin mengontrol situasi dan Anda berpikir untuk memecahkan permasalahan Anda.

Jika persegi yang Anda gambarkan akan terbentuk sebuah kubus, Anda cenderung orang yang sangat efisien, analitis yang dapat menangani situasi sulit.

15. Zigzag

Jika zigzag yang Anda gambarkan mengalir, lembut, dan terdiri dari banyak garis melengkung, Anda termasuk orang yang romantis. Jika pola yang Anda gambarkan terdiri dari banyak garis lurus yang tajam, maka Anda merupakan orang yang agresif dan maskulin.

Gambar zigzag menunjukkan sebuah pemikiran energik dan keinginan untuk mendapatkan sesuatu.

16. Tongkat

Umumnya digambarkan oleh orang-orang yang sukses, tongkat sederhana mengungkapkan seseorang yang mengendalihan emosi mereka dan sangat terfokus pada tujuan hidup mereka.

Selasa, 27 Maret 2012

Makan Cokelat Bikin Langsing :D


Makan Cokelat Bikin Langsing

Sebuah studi terhadap hampir 1.000 orang di Amerika mengenai diet yang dilakukan mereka terhadap pengaruhnya kepada BMI (body mass index/cara ukur berat proporsional), menghasilkan bahwa, konsumsi cokelat dapat menurunkan berat badan.

Para peneliti dari Universitas California di San Diego menemukan, orang yang memakan cokelat beberapa kali seminggu lebih langsing daripada mereka yang jarang memakannya.

Meskipun cokelat dipenuhi dengan kandungan kalori, namun cokelat juga mengandung bahan yang mendorong penurunan berat badan, jelas para peneliti tersebut.

Perlu diperhatikan adalah mengenai seringnya Anda memakan cokelat, bukan seberapa banyak. Karena penelitian tersebut tidak menemukan hubungan mengenai jumlah cokelat yang dimakan.

Kepala penelitian Dr Beatrice Golomb dan timnya mempercayai bahwa "kandungan antioksidan dalam cokelat yakni catechins dapat meningkatkan massa otot dan mengurangi berat. Setidaknya penelitan terhadap tikus seperti itu. Karenanya penelitan secara klinis terhadap manusia perlu segera dilakukan," papar para peneliti kepada bbc hari ini (27/3).

Tapi perlu diingat, makan cokelat berlebihan dapat membahayakan karena cokelat juga mengandung gula dan lemak.

Sumber : Yahoo ! 

Kamis, 22 Maret 2012

Cerita Pendek ^_^

Sebuah Rencana Hujan

SebuahRencanaHujan
Hujan turun begitu lebat. Nalea belum bisa pulang. Ia berteduh di sebuah pos ronda tua, sepatunya sudah basah lebih dulu akibat berlarian di jalan tadi, ia membuka sepatunya lalu meletakkannya di bawah sebuah meja yang ada di situ. Bajunya juga basah, rambutnya, pipinya, sampai bulu alisnya yang meneteskan air. Gadis kecil itu sebenarnya tidak menangis, ia mencoba tenang di situ, berlindung dari guyuran air yang justru semakin tak terbendung.
Ibu cari Nalea tidak ya?” Gadis kelas empat SD itu kemudian bertanya kepada dirinya sendiri. Hujan masih turun sangat deras, seperti puluhan kubik air yang lama tersimpan di perut awan, sepertinya semua hujan sengaja jatuh tak jauh dari pos ronda tempat gadis kecil itu berteduh. Suara air yang membentur atap terdengar begitu keras, begitu ribut, belum lagi angin yang sesekali menghempas cukup kencang, mengayunkan pepohonan di sekitarnya, merontokkan dedaunan, mengayunkan bulir air ke kanan dan kiri hingga hujan pun tampak miring jatuhnya.
Nalea mengingat-ingat kembali ucapan ibunya, ”Nanti kalau di sekolah hujan, Nalea jangan pulang dulu, ya. Tunggu ibu datang untuk menjemput.” Kemudian ia merenungi dirinya sendiri, mengapa ia tak mendengarkan nasihat sang ibu.
”Lama sekali hujannya. Tidak reda-reda.” Gadis kecil itu bergumam sambil menatap langit, dibukanya tas sekolah itu, beberapa bagian bukunya sudah basah kuyup, ia melihat sebuah buku yang membuatnya murung, ”Ini buku pinjam dari Mia juga ikut basah,” ucapnya. Ia lihat sampul buku yang kecoklatan sudah robek di pinggirnya, ia lalu memindahkan buku itu dan menyelipkannya di tengah-tengah, di antara buku-buku lain yang sebenarnya juga sudah basah.
         Langit masih dihiasi mendung pekat, ada percik air yang berhasil menembus pos ronda tempat gadis kecil itu berteduh, seharusnya ia ada di pelukan ibunya sekarang, seperti anak-anak lainnya yang ketakutan ketika hujan turun begitu kejam, apalagi jika suara petir menggelegar, seperti hendak membolak-balikkan langit, seperti ingin menelan siapa pun yang berada di bawahnya.
Namun Nalea berusaha untuk tenang, ia kini duduk di bawah meja, sesekali menutup telinganya karena kebisingan suara air yang diselingi gemuruh kilat. Merasa hujan masih akan lama, ia kini justru mengeluarkan semua buku dan menghamparkannya di bawah meja tua yang lembab, ia berharap buku itu bisa kering dan tulisannya tidak luntur, ia takut dimarahi ibunya, ia takut dimarahi temannya yang meminjamkan buku. Tetapi dalam ketakutannya ia tidak menangis. Ia mencoba untuk menenangkan diri, meski tidak bisa karena suara air yang disertai angin itu membuatnya sering terkejut.
”Harusnya tadi menunggu ibu di sekolah. Tidak pulang sendiri. Harusnya Nalea tadi ingat nasihat ibu.”
Rupanya ia mulai menyesal. Gadis sekecil itu sudah mengerti arti sebuah penyesalan. Hujan telah membuatnya belajar dengan salah satu perasaan hidup. Ia merasa bersalah kepada ibunya, tadi ia tak sabar menunggu lebih lama, apalagi ketika rintik air mulai jatuh dari langit dan ia tak melihat tanda-tanda bahwa ibunya segera datang, ia justru terus berlari meninggalkan sekolah, padahal ia tahu rumahnya masih jauh.
”Ibu pasti sibuk tadi. Tidak bisa cepat menjemput. Coba Nalea mau menunggu di sekolah, mungkin ibu sekarang sudah sampai sambil bawa payung.” Ia ungkapkan penyesalannya itu dengan kata-kata yang entah ditujukan kepada siapa. Sementara itu air sudah meluap dari sungai, jembatan yang sebenarnya tak jauh dari pos ronda itu kini tak terlihat lagi, air sudah menguasai permukaannya. Nalea mulai ketakutan.
Di rumah. Seorang wanita mulai panik, anak semata wayangnya belum pulang juga. Sudah tiga kali ia bolak-balik sekolah, tetapi hasilnya nihil, tak ada siapa-siapa di sekolah ataupun sepanjang jalan antara rumah dan sekolah. Wanita itu terduduk lesu di teras rumah. Hujan deras mengaburkan pandangannya, ia membayangkan anaknya akan muncul dari kejauhan, berlari-lari kecil, dalam keadaan yang basah kuyup. Namun, tak ada siapa-siapa di balik rerimbunan hujan di depan rumah itu. Hanya derasnya air yang tak mampu lagi dibendung oleh saluran-saluran air.
”Hujan sekarang benar-benar deras. Bagaimana ini, Pak?” Tanya wanita itu kepada suaminya. Namun laki-laki di sebelahnya itu hanya diam. Keduanya tampak lesu, seperti kehilangan harapan, tiba-tiba mereka tak bisa melakukan apa-apa untuk mengetahui keadaan anak mereka.
”Mungkin Nalea mampir ke rumah temannya. Mungkin ia berteduh di sana.” Ucap suaminya untuk menenangkan wanita itu. Tetapi, begitulah perasaan seorang ibu yang lembut, yang sangat peka seperti helai rambut. Ia merasa Nalea sedang membutuhkannya, meski ia tak tahu di mana anak gadisnya kini berada.
”Semoga saja, Pak. Semoga Nalea tidak apa-apa. Belum pernah rasanya hujan deras seperti ini.” Suara wanita itu mendadak terhenti karena suara gemuruh dari langit.
      Gadis kecil itu masih duduk di bawah meja, suara petir kini semakin sering terdengar, langit yang kelabu sesekali menampakkan warna terang yang kemudian diiringi gemuruh. Dada Nalea berdegup kencang, sesekali ia memejamkan mata, sesekali ia menutup telinganya. Namun, ia juga sekilas melihat-lihat sekeliling, siapa tahu ada yang orang yang dikenalnya, siapa tahu ibunya muncul, atau setidaknya seseorang yang bisa menolong untuk mengantarkannya sampai ke rumah, namun ia kecewa, tak satu pun orang lewat, semuanya sepi, seperti desa yang mati. Semua orang pasti berada di rumah masing-masing karena hujan turun begitu deras. Nalea benar-benar sendirian sekarang. Ia sempat memangil-manggil seseorang atau sesuatu, namun suaranya kalah dengan suara hujan yang seolah tak henti-hentinya menggerutu.
”Nalea pulangnya gimana?” Ia bergumam lagi, dilihatnya sepatu yang sudah basah, buku-buku yang sudah basah, seragamnya juga, ia mengambil jepit rambut dari kepalanya, bibirnya kini sedikit gemetar, wajah gadis kecil itu mendadak pucat, mungkin ia tak kuat menahan dingin yang diembuskan angin bersama bulir-bulir air. Ia melihat air mengalir di bibir jalan yang tak terlihat lagi batu-batuannya.
”Kenapa hujannya belum berhenti ya, Pak?” Wanita itu kembali bertanya kepada suaminya. Keduanya masih berada di teras rumah, melihat air yang tak henti-hentinya jatuh dari langit, berharap ada sedikit waktu untuk menembus pekatnya panah-panah air yang tajam itu.
”Lebih baik kita cari saja.”
”Tetapi, payungnya cuma satu, Pak. Itu pun angin begitu kencang, dan kita juga tidak tahu harus mencari ke mana.”
”Apa ibu tidak hafal jalan yang biasa dilalui Nalea kalau pulang sendirian?”
Wanita itu tiba-tiba menunduk, seperti memikirkan sesuatu, mungkin Nalea pergi ke supermarket sebentar, bersama kawan-kawannya, Nalea biasa menghabiskan uang sakunya di situ, ramai-ramai menyerbu supermarket untuk sekadar membeli jajan bungkusan. Mungkin juga Nalea memang mampir ke rumah teman-temannya—sebagaimana yang diucapkan suaminya tadi—tetapi siapa yang didatangi Nalea? Berpuluh-puluh detik berpikir, yang hadir justru beribu-ribu pertanyaan dan kemungkinan yang memberatkan hatinya.
”Biar aku yang cari.” Suaminya berkata. Rupanya laki-laki itu sudah menggenggam satu-satunya payung di tangannya. Ia tak sabar menunggu istrinya berpikir.
”Jangan, Pak. Aku saja. Aku coba cari ke jalan yang kuingat pernah dilewati Nalea. Bapak di rumah saja, ya. Berdoa. Hujannya semakin deras, Pak.”
     Laki-laki itu diam sejenak, hening sesaat, lantas menyerahkan payung kepada istrinya. ”Hati-hati, Bu. Hujan deras begini air meluber di mana-mana.”
Meski tampak berat, wanita itu kini mulai beranjak, membuka payung, lalu melangkah ke pekarangan yang sedikit direndam air beberapa sentimeter. Dengan sandal jepit wanita itu mulai menyibak derasnya hujan, suara gemeretak air jatuh dan memantul-mantul di atas payung, tetapi tetap saja sebagian pakaian wanita itu basah karena payung yang tidak begitu lebar. Kecipak air terdengar karena pijakannya di tanah berlumpur, namun wanita itu tidak peduli, ia tetap berjalan, mencoba untuk menembus pelukan hujan.
     Tak ada tanda-tanda hujan akan segera berhenti, kini jalanan kampung yang berbatu itu pun sempurna dikelilingi genangan air. Jika satu jam hujan tetap tidak reda, mungkin jalanan tidak akan terlihat, mungkin akan seperti laut atau danau.
Nalea duduk di atas meja, entah mengapa ia tak lagi bersembunyi di kolong meja sambil menutup telinganya, ia mulai berani melihat semuanya. Suara petir kini tak mengganggunya, ia mulai terbiasa, meski wajahnya yang semakin pucat, ia menggigil, bibirnya gemetar, giginya gemeletuk, ia duduk sambil memeluk tasnya yang basah. Ia mencoba untuk berdoa, ia coba mengingat-ingat doa yang biasa diajarkan ibunya.
”Nanti Nalea mau minta maaf sama ibu. Lain kali Nalea mau menunggu kalau ibu datang terlambat.”
     Gadis kecil itu mengusap wajahnya. Ia mencoba untuk tersenyum, mencoba menghibur dirinya sendiri.
Apa yang sebenarnya dipikirkan hujan? Sudah dua jam lebih ia turun mengguyur bumi, apakah hujan juga melihat seorang gadis kecil yang berteduh kedinginan di pos ronda itu? Apakah hujan turun karena sengaja untuk menakut-nakutinya? Padahal gadis itu hanya tidak sabar menunggu ibunya sepulang sekolah, lalu hujan mendahuluinya sebelum ia sampai ke rumah, hujan tak hanya membuat tubuh gadis kecil itu basah kuyup, tetapi juga sepatunya yang memijak genangan air dan kotor oleh lumpur, buku-buku dalam tasnya juga basah, apakah hujan mengerti gadis kecil itu kini takut dimarahi ibunya?
     Hujan turun disertai angin, airnya jatuh ke selokan yang telah penuh, alirannya begitu deras, hujan turun membentur badan jalan yang berbatu, hujan turun menggelincirkan sampah-sampah dari tempat penampungannya, hujan menggugurkan ranting-ranting kering, hujan sangat menakutkan bagi gadis kecil yang sedang berteduh di pos ronda. Gadis kecil itu benar-benar melihat semuanya, ia menjadi saksi ketika hujan perlahan mulai membuat jembatan di kejauhan itu tak terlihat, air yang meluap dan meluber ke jalan, siapa pun yang melihat pasti merasa takut, air semakin meninggi meski perlahan-lahan, langit pekat seperti sudah sore, padahal ini masih siang hari, awan bergumul di atas sana, menurunkan air sambil membenturkan dirinya satu sama lain hingga menimbulkan suara kilat yang membuat terkejut penduduk bumi.
     Sudah tiga jam berlalu, jalan raya desa kini lebih terlihat seperti laut, beberapa ranting pohon gugur dan mengalir. Angin berputar-putar di langit, mengempaskan air ke sana-kemari. Ibu Nalea sudah berencana untuk menyisir jalanan antara rumah dan sekolah sekali lagi, Nalea juga berencana cepat pulang selepas hujan reda meski masih takut dimarahi. Tetapi, hujan telah lebih dulu menjalankan rencananya, jika ibu dan anak itu dapat bertemu lagi setelah ini, keduanya tentu akan lebih saling menyayangi.


Sumber : http://cerpenkompas.wordpress.com/2009/10/25/sebuah-rencana-hujan/

Senin, 19 Maret 2012

Solusi Rambut Kusut


Rambut Kusut yang Mengganggu, Ini Solusinya

Banyak orang beranggapan, mudah atau tidaknya mengatur rambut bergantung pada jenis rambut. Hanya karena seseorang memiliki rambut keriting, dia dianggap lebih sering mengalami kekusutan rambut, yang sulit diatur.
Padahal faktanya, mudah atau tidaknya rambut diatur ditentukan faktor kesehatan.
Kekusutan rambut sering terjadi karena rambut yang terlalu kering, kotor, dan kekurangan nutrisi. Mengatasi rambut yang sulit diatur mudah saja, semudah mengikuti langkah-langkah berikut ini.
1.Berikan pelembap
Banyak produk pelembap rambut yang bisa Anda pilih saat ini. Beberapa merek juga menyediakan paket shampo dengan pelembap terkandung di dalamnya yang siap membuat rambut Anda tak lagi kekeringan. Thank God It’s Natural menyarankan Anda untuk menggunakan pelembap yang pas untuk rambut dengan bahan-bahan alami di dalamnya.
2.Keramas dengan air hangat
Mencuci rambut dengan air hangat yang mengalir juga sangat baik untuk kesehatan rambut Anda. Cuci pula dengan shampo dengan komposisinya aman bagi kesehatan rambut. Lalu, saat berkeramas, jangan lupa atur dengan jari Anda dari kulit kepala ke ujung rambut. Hangatnya air yang Anda gunakan dapat menghilangkan debu dan kotoran dari rambut, sebagaimana dilansir Only My Health.
3.Keringkan dengan handuk lembut
Hindari pengering rambut karena akan membuat rambut Anda kering secara tak alami. Cukup keringkan dengan handuk lembut dengan gerakan yang tidak terlalu kencang untuk mengurangi gesekan.
4.Berikan serum dan atur dengan sisir bergigi jarang
Setelah memberikan serum rambut, atur rambut dengan sisir bergigi jarang dari bagian ujung rambut sampai kepala. Pisahkan beberapa bagian agar Anda mudah mengaturnya.
5.Pakai kondisioner
Dalam hal ini, Anda mesti menggunakan deep conditioner agar dapat menyeluruh menyehatkan rambut Anda dalam sehari penuh. Kondisioner membuat rambut Anda juga semakin bersinar dan lembut saat diatur.
6.Jangan gunakan sisir sikat
Ya, karena akan menambah gesekan pada rambut sehingga mahkota Anda akan makin kusut nantinya.

Semoga bermanfaat........ "DD

Minggu, 18 Maret 2012

Kiat Mendapatkan Rambut Tebal Alami

 

Kiat Mendapatkan Rambut Tebal Alami

 ini sedikit informasi yang aku dapet dari web lain #hehe :)...Semoga bermanfaat...!! (*^▽^*)
Kondisi rambut menggambarkan kondisi kesehatan . Rambut tipis memberi sinyal bahwa kamu kekurangan nutrisi, stres, dan faktor-faktor lain seperti perawatan berlebih serta penggunaan blow dryer terlalu panas.
Mereka yang mengalami penipisan rambut akan mendambakan kondisi rambut yang sehat. Salah satu yang paling jelas adalah penebalan pada setiap batang rambut sehingga mahkota Kamu terlihat sempurna dan mudah diatur.
Untuk mendapatkan rambut tebal secara alami, seperti dikutip dari Hairlicious, lakukan langkah-langkah di bawah ini.
1.Kurangi panas
Penggunaan panas berlebihan pada rambut kamu akan secara instan mengubah karakter rambut menjadi tipis setiap batang.
2.Shampo dengan kandungan tertentu
Minyak jarak sudah terkandung di beberapa shampo yang dijual di pasaran. Kandungan tersebut dapat membantu memberi ketebalan alami pada rambut kamu.
3.Gunakan kondisioner
Lakukan deep conditioning lebih intens yang siap memberikan kekuatan dan melembapkan permukaan setiap batang rambut. Semakin sering kamu memakai kondisioner, kamu akan merasakan rambut semakin tebal dan kuat.
4.Kandungan protein di kondisioner
Penggunaan kondisioner yang mengandung protein juga dapat mencegah kerapuhan pada rambut. Lakukan ini setiap seminggu atau dua minggu sekali.
5.Potong ujung rambut yang retak dan bercabang
Gejala lain ketipisan rambut adalah ujung rambut yang tidak terlihat bagus karena retak dan bercabang. Memotongnya merupakan perawatan yang baik agar rambut terlihat lebih sehat.

Sekian informasi yang bisa aku bagi...
(งˆ⌣ˆ)ง
Terimakasih ... :D (ღ˘◡˘ღ) *hahaha :))*